Mesin Susah Hidup, Ini 5 Tanda Busi Bermasalah
Mesin Susah Hidup, Ini 5 Tanda Busi Bermasalah
Reporter: Dickie Kurniawan
Editor: Rafif Rahadian
Rabu, 11 Januari 2023 06:00 WIB
Diagram busi. (NGK)
Kelasmekanik.com, Jakarta – Busi adalah bagian dari mesin yang berfungsi untuk menyalakan mesin. Meski ukurannya kecil, bodi ini harus dipantau secara rutin untuk menghindari berbagai rintangan saat berkendara.
Busi ini terhubung ke mesin pembakaran internal dengan ujung elektroda di ruang bakar. Elemen ini diisi dengan piston untuk membakar bensin terkompresi, dan busi yang terbakar menghasilkan percikan listrik.
Jika busi bermasalah atau rusak maka akan menimbulkan banyak masalah.Berikut adalah tanda-tanda busi sepeda motor rusak.
1. Mesin sulit dihidupkan
Jika mesin bermasalah saat dihidupkan, ada tanda buruk pada busi. Busi yang rusak tidak dapat menghasilkan percikan api yang cukup di ruang bakar, sehingga mesin akan sulit dihidupkan, dengan kick starter atau starter elektrik.
2. Tarikan mesin kurang responsif
Tarikan mesin yang tidak responsif mungkin merupakan tanda busi yang rusak. Ini karena perubahan celah antara elektroda dan tanah.
Untuk menghindari masalah ini, busi perlu diganti secara rutin setiap 6.000 kilometer. Pastikan juga menggunakan kode busi yang sesuai dengan mesin saat melakukan penggantian.
3. Salah tembak
Misfire biasanya merupakan gejala dari busi yang rusak, yang biasanya dirasakan saat mesin berhenti sejenak dan kemudian kembali beroperasi normal. Gejala ini sering diabaikan oleh pemilik kendaraan padahal kondisi misfire ini bisa menyebabkan mesin mati sewaktu-waktu dan bisa berbahaya saat berkendara.
4. Mesin lumpuh
Busi yang rusak dapat menyebabkan mesin kurang performa, terutama pada sepeda motor dengan silinder lebih dari satu. Dalam hal ini pada umumnya sepeda motor akan mengalami kerusakan mesin, karena salah satu silinder tidak berfungsi, dan suara mesin yang tidak terdengar halus dapat dikenali.
5. Limbah bahan bakar
Pembakaran yang tidak sempurna akibat misfire dapat mengendapkan serpihan dari busi yang rusak ke insulator busi atau ujung elektroda.
Situasi ini membuat penggunaan bahan bakar minyak (BBM) otomatis semakin boros. Ini karena percikan yang dihasilkan terlalu kecil untuk menyala sepenuhnya.
Baca juga: Insentif kendaraan listrik dinilai tidak perlu, lebih baik perbaiki transportasi.
Ingin mendiskusikan artikel di atas dengan editor? Mari bergabung dengan grup Telegram Pergi ke