Manual Handling
Manual Handling adalah aktifitas yang dilakukan dengan menggunakan tenaga seseorang
seperti aktifitas mengangkat, meletakkan, menarik, mendorong, menahan dan lain lain yang bertujuan untuk meminndahkan posisi barang.Pengertian manual handling bukan hanya kegiatan yang hanya dilakukan dengan manual atau tanpa alat bantu, ada juga kategori manual handling dengan menggunakan lat bantu.
Alat bantu yang dimaksud disini adalah alat bantu dengan system manual, artinya meskipun menggunakan alat bantu akan tetapi sebagai sumber utama penggerak masih menggunakan tenaga seseorang.
Manual handling selalu ada dalam kegiatan kita sehari-hari, tidak lepas dari rutinitaskita. Untuk itu pentingnya manual handling yang benar guna menghindari cidera pada diri kita sendiri.
Cidera yang paling umum terjadi pada manual handling ini adalah cidera pada bagian punggung atau cidera tulang belakang dimana cidera ini sangat berpengaruh sehingga samapai membuat bagianbawah tubuh tidak berfungsi.
Maka dari itu sangatlah penting untuk mengetahui teknik cara manual handling yang baik dan benar, yang umumnya aktifitas ini dalah aktifitas yang sudah sering kita lakukan setiap hari. Sehingga sebagian orang akan menganggapan aktifitas ini termasuk dalam aktifitas dengan resiko cidera yang rendah.
Pada manual handling, aktifitas yang paling berat adalah aktifitas mengangkat, dalam kegiatan aktifitas pengangkatan maka beberapa bagian tubuh yang memiliki peran paling besar dalam pengangkatan adalah otot bagian punggung, lalu oto bagian perut, kemudian otot bagian paha. Jika tidak dilakukan dengan benar apalagi melebihi ambang batas kemampuan normal manusia, maka akan sangat berpengaruh pada otot bagian perut. Kemudian penyakit susulan umumnya yang rawan menyerang saat oto perut memperoleh beban yang melebihi ambang batas adalah bisa menimbulkan Ambien atau Hernia.
Dari beberapa pendapat ada yang berpendapat bahwasannya ambang batas manual handling manusia adalah setengah dari berat badan, ada yang berpendapat sepertiga dari berat badan. Sedangkan seharusnya untuk melakukan manual handling harus memiliki standart untuk menjaga kondisi badan tetap sehat dan tidak terjadi cidera.
Dalam beberapa kondisi, sesorang dapat meiliki ambang batas pengangkatan dengan beberapa faktor pendunkung. Misalnya faktor gender, dimana pada umumnya pria memiliki ambang batas lebih tinggi daripada perempuan. Faktor selanjutnya yang mempengaruhi adalah faktor usía dimana contuk usía anak, usía remaja, usía dewasa, usía tua, usía lansia maa akan meiliki ambang batas kekuatan yang berbeda juga. Kemudian Faktor selanjutnya adalah faktor kebiasaan, seperti seorang atlit yang bisa melakukan pengangakatan lebih dari 100kg, maka untuk mencapai titik tertingi tersebut memerlukan pembiasaan atau latihan secara bertahap untuk mencapai tujuan maksimal ambang batas tersebut.
Tidak ada kata “lemah” saat seseorang tidak mampu melakukan manual handling, karena setiap orang mimiliki ambang batas manual handling yang dipengaruhi oleh beberapa faktor tersebut diatas. Sehingga manual handling bisa tetap dilakukan dengan menggunakan alat bantu untuk meringankan atau bisa juga meminta bantuan orang lain untuk lebih meringankan atau membagi berat benda yang akan dilakukan manual handling
Jika para sahabat pernah mendengan beberapa insiden terkait dengan manual handling yang kelihatannya adalah kegiatan rutin, maka insiden ini dapar terjadi pada siapa saja. Contoh insiden yang telah terjadi ada seseorang yang mengali cidera/terkilir otot bagian punggung saat melakukan aktifitas sehari-hari yaitu aktifitas pembersihan/pembuangan sampah, dimana setelah ditelusuri faktu pendukung penyebab terjadi insiden tersebut tersebut adalah faktor ergonomis, atau posisi badan saat melakukan pengangkatan yang kurang tepat.
Pada umumnya pada saat hendak melakukan pengangkatan kita harus mengetahui berat benda yang harus kita angakat, misalnya jika memang ada tag berat pada bendah contohnya pada benda tersebut tertulis “semen 40Kg”, tabung gas elpiji 12kg, beras 25kg, dan lain – lain. Akantetapi ada juga beberapa benda yang mungkin tidak tertera berat dari benda terebut, seperti meja, kursi, lemari, kompor, toolbox, dan lai-lain.
Maka ada beberapa kategori ayng perlu diperhitan sebelum mengangkat bendatersebut, antara lain adalah :
- Bahan yang digunakan apakah besi, kayu, plastik, tanah, cair,dll
- Dimensi dari benda tersebut apakah mampu atau tangan kita sanggup untuk meraih benda tersebut
- Posisi benda yang akan diangakat apakah pada posisi yang lapang atau posisi yang cukup sulit dijangkau
- Teknik sederhana bisa dilakukan dengan memperkirakan berat benda tersebut dengan menggoyang-goyang atau joba menggeser benda tersebut
- Yang terakhir pada proses pengangkatan dapat dilakukan secara berkala untuk sambil mengukur kemampuan tenaga angkat.
Jika pada perusahaan teknik atau pengetahuan manual handling ini sangat ditekankan, karena mengingat manual handling tidak bisa terlepas dari kegiatan sehari-hari yang ada dimana saja.
Berikut Gambaran salah satu cara melakukan Manual Handling
1. BERPIKIRLAH SEJENAK- Rencanakan proses pengangakatan
- Identifikasi berat benda, kemana benda akan dibawa, sisi tajam, permukaan benda, kondisi benda (licin, kasar, tajam, dll)
- Berikan tumpuan pada saat manual handling pada lengan, paha, betis.
- Memulai posisi angkat dengan cara jongkok, jangan membungkukkan badan
- Usahakan untuk selalu menegakkan punggung
- Saat mengangakat genggaman pada benda harus kuat dan selalu perhatikan pitch poin atau titik jepit
4. DEKAP ERAT
- Posisi benda serapat mungkin dengan badan kita
- Jika melakukan pemindahan, selalu perhatikan arah jalan
- Selalu gunakan otot bagian lengan jika membawa, atau menahan, atau mengangkat beban
CIDERA APA YANG BISA TERJADI ?