Control Valve
Control valve digunakan untuk mengontrol tekanan di dalam sebuah system hidrolik. Fungsi valve akan tetap sama meskipun desainnya dirubah. Contoh dari pressure control valve termasuk di dalamnya adalah: relief valve, sequence valve, pressure reducing valve, pressure differential valve, dan make-up valve. Hidrolik sistem didesain untuk bisa beroperasi pada tingkat tekanan tertentu. Melebihi level yang sudah ditentukan dapat merusak sistem komponen disamping juga sangat berbahaya bagi personnel.
Relief valve menjaga tekanan pada batasan yang sudah ditentukan dengan membuka dan mengalirkan kelebihan oli ke sistem yang lain atau dialirkan kembali ke tangki. Sequence valve, basic-nya adalah series pilot relief valve dengan sirkuit tambahan. Sequence valve dipakai saat dua sirkuit disuplai oleh satu pompa dan ada circuit yang diprioritaskan. Pressure reducing valve menghasilkan system tekanan yang berlainan yang dihasilkan oleh pompa yang sama. Maksimum tekanan yang ada di sistem dijaga oleh sebuah relief valve. Pressure reducing valve sendiri mengontrol tekanan oli yang ada pada controlled oil circuit. Pressure reducing valve adalah Normally Open Valve. Pressure differential valve berfungsi menjaga perbedaan tekanan yang tetap antara dua sirkuit. Pada saat pump start-up dan bilamana tekanan di sirkuit utama kurang dari 50 psi, spring force akan menjaga valve spool ke kanan. Aliran oli yang ke secondary circuit akan di-blocked.
Perubahan tekanan pada sirkuit utama akan dirasakan oleh valve spool. Make-up valve dipakai untuk mencegah kavitasi. Sebagai contoh, pada saat bucket berada pada posisi RAISED, dan operator menggerakkan control ke posisi FULLY LOWER, maka gaya gravitasi bumi pada bucket ditransmit melalui silinder piston ke return oil. Kenaikan tekanan pada return oil akan menaikkan aliran dari silinder. Pada saat tekanan silinder memindahkan oil lebih cepat dari pada pompa yang dapat mengirimkan oil untuk memindahkan piston, maka akan terjadi kevakuman di silinder dan saluran-salurannya. Kevacuman dapat menyebabkan kavitasi pada silinder dan saluran-salurannya.
Pada saat pressure di dalam silinder dan
salurannya turun sampai 2-psi kurang dari tekanan tangki, maka make-up valve akan membuka dan
memungkinkan tank oil mengalir melalui make-up
valve menuju ke saluran dan ke silinder. Langkah ini akan mencegah kavitasi
di dalam silinder dan saluran-salurannya.